Sunday, November 6, 2011

media penyuluhan KB

Peranan dan fungsi penyuluhan Keluarga Berencana dan Keluarga sejahtera dewasa ini memerlukan berbagai penyesuaian selaras dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam perkembangan system penyelenggaraan Program KB di Kabupaten dan Kota, perkembangan teknologi, serta perubahan sosial ekonomi masyarakat yang sangat cepat. 
Penyebaran berbagai informasi program KB dan KS yang selama ini dilakukan langsung pada sasaran , perlu dibarengi dengan dukungan media cetak maupun media elektronik dan tentunya saat ini untu Radio dan Televisi teriri dari berbagai stasiun sehingga apa yang dilakukan saat ini memang dirasakan tidak memadai . Pertemuan kelompok atau pertemuan tatap muka selama ini dirasakan paling efektif, tetapi dengan dinamika kehidupan masyarakat yang terus bergerak metoda ini jangkauannya sangat terbatas, sehingga perlu dibarengi dengan peretemuan melalui kerja sama dengan kelompok pengajian,kelompok arisan bahkan mungkin dengan Media cetak.
Selama ini media cetak menjadi media utamatapi media cetak itu disetiap daerah ada beberapa penerbitan belum yang pusat sehingga dalam proses penyampaian informasi program perlu diperhatikan aspek jangkauan . Disinilah perlunya pengembangan media penyuluhan terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah khusus dengan fasilitas terbatas .
Kondisi ini hampir dirasakan oleh seluruh Petugas Penyuluh KB dimanapun berada bahkan mengalami kesulitan dalam menjangkau sasaran pelayanan KB. Perlu dilakukan modifikasi dan inovasi yang terus menerus dalam upaya penyebarluasan informasi secara komprehensif baik melalui penyuluhan langsung dengan memanfaatkan kader, Toga,Toma serta memanfaatkan media tradisional, kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat memanfaatkan media cetak, radio dan semua media berjalan bersama terus menerus dan atau menggunakan jaringan internet , facebook, Blog atau twiter, SMS dan semuanya . .Pengembangan Media komprehensif ini perlu dijadikan sebagai suatu sistem penyebarluasan program , bertujuan untuk mengembangkan Media informasi program KB dan KS secara terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi penyuluh, kelembagaan penyuluhan serta stakeholder lain yang membutuhkan karena ini sudah menjadi tantangan diera digital sekarang ini . Lengkapi informasi dengan data dan fakta yang realistis factual sesuai dengan kondisi masyarakat setempat dan jangan sampai memberikan informasi yang tidak jelas tentunya justru akan menjadi boomerang bagi program KB danm KS itu sendiri . Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah bahwa penyuluhan KB dan KS ini hendaknya merupakan suatu bentuk rangkaian komunikasi strategis yang dirancang secara sistematis dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu baik oleh individu ataupun kelompok dengan maksud agar masyarakat atau kelompok masyakat khususnya Pasangtan Usia Subur tau dan mau menggunakan kontrasepsi sesuai dengan pilihannya . Untuk itu perlu banyak kerjasana dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Lembaga Swadaya Organisasi Masyarakat (LSOM) adalah kumpulan orang-orang yang terorganisir dan mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Kemudian kerja sama dengan TIM KIE di Kabupaten dan Kota yang beranggotakan kelompok masyarakat maupun perangkat daerah pengelola program KKB yang mempunyai pengaruh terhadap penentu dan pengambil kebijakan publik. Jangan lupa fokuskan pada prioritas untuk menagkal Isu atau masalah atau problem yang menjadi topic bahan pembicaraan yang actual di masyarakat (public) dalam bidang Program KKB
Bagaimana merencanakan pengembangan media
Perencanaan merupakan proses awal pelaksanaan penyuluhan program KKB yang menjadi tanggung jawab BKKBD dan atau Penyuluh KB, untuk itu perlu dilakukan beberapa upaya :
1. Identifikasi masalah (Analisis Issue) dari berbagai sumber (media, laporan masyarakat, pengaduan, pendataan, dll) yang akan menentukan sasaran advokasi.
2. Identifikasi Potensi
- Sumber dana
a. Dana Advokasi bersumber dari APBD Provinsi, Kabupaten dan Kota atau sumber pembiayaan lainnya.
b. Dana Advokasi diperlukan untuk membiayai seluruh rangkaian proses pelaksanaan Advokasi.
- SDM
Tenaga advokasi dapat mendayagunakan potensi SDM yang berkompeten dalam bidang program KKB dan advokasi baik internal maupun eksternal.
- Sarana/ prasarana
Kebutuhan sarana prasarana advokasi sangat ditentukan oleh situasi, kondisi, strategi, isu dan sasaran.
3. Penetapan langkah-langkah penyuluhan mulai dari penetapan sasaran, penetapan media, penetapan materi, penetapan SDM, penetapan metode, lokasi serta waktu.
4. Penetapan indikator pencapaian kinerja pelaksanaan kegiatan advokasi
5. Melakukan koordinasi atau kerjasama dengan mitra kerja yang sangat perduli terhadap program KKB Nasional dalam kapasitasnya sebagai pelaksana advokasi yang dapat mempengaruhi kebijakan serta dapat memberi masukan untuk perubahan.
6. Mengembangkan forum pertemuan sebagai wadah untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai kebijakan public serta merumuskan sasaran dan target penyuluhan .
Pengendalian dan pemantauan.
Untuk menjamin kelangsungan dan kesinambungan, dan efektivitas langkah-langkah kegiatan ini diperlukan keterpaduan dengan pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan pengembangan Penyuluhan , Pemerintahan Kabupaten dan Kota . Pemantauan dilakukan secara berkala melalui koordinasi dan pemantauan langsung terhadap pelaku penyuluhan atau pada sasaran aspek pemantauan menyangkut materi, metoda, media, SDM, isu, sarana dan prasarana serta jejaring kerja.Hasil pemantauan dapat digunakan sebagai bahan pengembangan penyuluhan dan bahan masukan bagi penyusunan kebijakan, program, serta kegiatan untuk tahun berikutnya. Beberapa aspek yang perlu dipantau antara lain menyangkut materi, metoda, media, SDM, isu, sarana dan prasarana penyuluhan.

No comments: