Sunday, January 5, 2014

Dukungan Sosial Terhadap Pengelolaan Stres Psikososial Tahanan Wanita Di LP Kelas I Makassar

RINGKASAN

Universitas Hasanuddin Fakultas Kesebatan Masyarakat Bagian Pendidikan Kesehatan-Ilmu Perilaku

Skripsi, •••.•"Maret, 2005
THOUFAN PRATAMA


"Dukungan Sosial Terhadap Pengelolaan Stres Psikososial Tahanan Wanita Di LP Kelas I Makassar"
( xii + 57 halaman + 9 lampiran)




Salah satu kelompok masyarakat yang berisiko terhadap stres psikososial adalah para tahanan wanita yang berada dalam lembaga pemasyarakatan dimana mereka mengalami keterasingan pergaulan-perasaan yang mana hal tersebut dibuktikan oleh sebuah studi yang telah lebih dari dua dasawarsa yang melibatkan lebih dan 37.000 orang untuk memperlihatkan bahwa isolasi pergaulan-perasaan / sehingga mereka tidak mernpunyai sahabat yang dapat diajak berbagi rasa secara pribadi atau tidak mempunyai hubungan erat sehingga melipat-gandakan peluang untuk jatuh sakit atau meninggal dunia, lsolasi itu sendiri menurut laporan tahun 1987 di science, sama signifakannya dengan merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol, obesitas dan kurang berolahraga untuk angka kematian ". Bahkan merokok meningkatkan kematian hanya dengan faktor 1,6 saja sementara isolasi pergaulan meningkatkan resiko kematian dengan faktor 2,0. sehingga menjadikannya ancaman bahaya yang besar bagi kesehatan (Goleman D, 1999)-


Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi ten tang dukungan  sosial terhadap pengelolaan stres psikososial tahanan wanita di LP kelas I Makassar. Penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang . dilakukan dengan cara wawancara (indepth interview) pada sembilan orang tahanan  wanita yang telah mengalami stres psikososial, usia 19-37 tahun dan berada di tahanan LP kelas I Makassar. Dari penelitian ini didapatkan bahwa kontribusi faktor internai dalam hal ini  adalah umur, status perkawinan, pendidikan, persepsi dan motivasi informan menjadi faktor yang mendukung terjadinya stres psikososial pada tahanan wanita, seperti perasaan masih muda yang tidak dimanfaatkan dengan baik, tingkat pendidikan yang rendah, status perkawinan yang tidak membahagiakan, kebulatan tekad akan berakhirnya masalah yang dihadapinya serta penguatan mental dalam menghadapi proses hukum yang dijalaninya      

Sedangkan faktor dukungan sosial juga merupakan hat yang tidak dapat dipisahkan dari dirt informan seperti keluarga, ternan dekat dan kornunitas profesional yang dalam hal ini adalah penasehat, pengacara dan petugas Lapas yang mana dari ketiga dimensi tersebut memberi dukungan yang besar terhadap informan antara lain, dengan hadirnya keluarga ditengah-tengah mereka sedikit-banyak telah meringankan beban pikiran dan perasaannya yang senantiasa merasa terbuang, terasing, kecewa jika hal tersebut tidak didapatkannya serta lebih jauh dati itu adalah perasaan putus asa.     


Akhimya dapat disimpulkan bahwa faktor utama penyebab stres psikososial tahanan wanita adalah berawal dari kasus yang dihadapinya kemudian berimbas kepada faktor internal dan dukungan social mereka yang bersifat stimuli dan respon terhadap kejadian stresnya.

Daftar Bacaan : 31 (1977-2003)

No comments: